1. Huruf Jepang ada dua jenisnya, yaitu “kanji” dan “kana”.
“Kanji” berasal dari Cina yang merupakan huruf berupa gambar yang memiliki makna tertentu, sedangkan “kana” dibagi menjadi:
a. Hiragana : huruf Jepang asli
b. Katakana : digunakan pada waktu menulis
- kata, nama orang/tempat yang berasal dari bahasa asing.
- nama binatang/tumbuhan.
- kata yang menirukan suatu bunyi/menunjukkan gerakan hidup/benda mati.
- kata yang ingin ditekankan.
- surat kawat/telegram.
2. Bunyi vokal bahasa Jepang ada ada lima yaitu “a, i, u, e dan o” (bandingkan dengan bunyi vokal bahasa Indonesia : a, i, u, e, eu, o)
a. Vokal Jepang ada yang tidak bersuara, biasanya terjadi pada “u” dan “i”.
contoh: suki ? ski, desu ? des, ashita ? ashta, arimasu ? arimas, dsb.
b. Adanya vokal panjang dalam bahasa Jepang:
- biasanya pada kata asing: depãto ? depaato, kohi ? koohi, dsb.
- Dua vokal yang sama: okãsan ? okaasan, ojisan ? ojiisan, onesan ? oneesan, otosan ? otousan (bunyi “o” panjang ditulis “ou”, tapi ada beberapa kata tertentu yang ditulis “oo”, misalnya tooi, ookii, ookami, koori, dsb).
c. Ada variasi dalam vokal bahasa Jepang:
- diftong: bunyi dua vokal yang disatukan.
contoh: kirei ? kirey, ippai ? ippay, dsb.
- Bukan diftong: bunyi dua vokal yang tetap dibaca dua.
contoh: kau ? ka-u (bukan “kaw”), ooi ? oo-i (bukan “ooy”), dsb.
3. Konsonan
a. Konsonan selalu diikuti vokal (ka, sa, na, dsb) kecuali “n”.
b. Tidak ada konsonan rangkap (dua konsonan/lebih yang berbeda, contoh dalam bahasa Indonesia: kristal, drama, dsb).
c. Ada konsonan ganda dalam bahasa Jepang (dua huruf konsonan yang sama) contoh: kippu, kissaten, dsb.
d. Bunyi “L” sama dengan “R”.
e. Konsonan “n”
- bisa ditengah maupun dibelakang kata.
contoh: undo, byoin, dsb.
- dibaca “m” jika berdistribusi dengan:
m: senmong ? semmong, b:shinbun ? shimbung, p: senpai ? sempay, dsb.
- dibaca agak sengau jika terletak di akhir kata.
contoh: gaman ? gamang, sumimasen ? sumimaseng, dsb.
- dibaca agak tipis jika terletak di tengah kata.
contoh: ani, oni, dsb.
f. Konsonan “g” dibaca sengau “ng” jika letaknya bukan di awal kata.
contoh: megane ? mengane, onegaishimasu ? onengaishimas, dsb.
Partikel Akhir (shuujoshi)
Banyak partikel dlm b.jpg yg trltk d akhr kalimt. Biasanya dpkai dlm perckapan. Kt"bntu tsb diucpkn ngikutin nada suara yg dpke utk nyampein emosi. Bs memprtegas atau memperhalus kalimat yg disampein.
Lebh jauh, partikel trsbt ada yg mutlak dgunakan oleh pria, wanita, dan ada jg yang netral.
Shuujoshi yang mutlak digunakan oleh pria diantaranya adalah:
ZE dpke utk bikn pernyataan atau nunjukin keinginan.
Cth.
SAKI NI IKU ZE (gw pergi duluan y)
SONO SHIGOTO, KIMI NI TANONDA ZE (Kerjaan ntu gw serahin ke lu, ok!)
ZO trdngr kasar, digunakn utk mempertegas sesuatu. Jg utk menarik perhatian org lain.
cth.
Tsukareta. YASUMU ZO. (gw capek. Mau istirahat dulu)
Ochiru zo. Ki o tsukero (awas jatoh! Ati" loh)
NA digunakn sbg btk larangan, perintah, seruan.
NAA kalo diucapkn dg intonasi rndah, jd pendapt atau konfirmasi
Cth.
Zettai ni iku na! (pokoknya jgn pergi=larangan)
Kimi wa yoku hon o yomu na (lu kudu bnyak baca buku y=konfirmasi)
Yoku ame ga furu naa (hujan sering turun y=pendapt)
Shuujoshi yg biasa digunakan oleh pembicara wanita diantaranya adalah:
WA mengindikasikn tujuan atau kbulatan tkad c pembicara. Bs jg sbg seruan atau bentuk emosi.
Cth.
Iku wa. Doko e datte (aq bakal pergi. kmanapun jg)
ara, hareta wa. (wah, trnyata cerah)
NO Digunakn Utk memperhalus bhs. Bs jg mengindikasikn pertanyaan.
Cth.
Kono hon o yonde shimatta no. (aq dah selesai bc buku ini)
Doko e iku no? (kmu mau pergi kmana)
Shuujoshi yg bisa digunakan oleh pembicara pria maupun wanita diantaranya :
YO memiliki fungsi yang sangat bervariasi, mulai dari penegasan, saran, hingga perintah. Terdengar lebih sopan dan halus jika dibandingkan dengan ZO.
Cth.
Isogu yo. Hashirou (Cepatlah. Ayo lari = perintah)
Sore wa boku no hon da yo (Itu adalah buku ku <laki”>=penegasan)
NE /NEE digunakan untuk menarik perhatian seseorang atau konfirmasi atas sesuatu.
Cth:
Kyou wa ii tenki desu ne (cuaca hari ini cerah ya)
Subarashii uta deshita nee (lagu yang bagus kan)
Kimi, kite kureru ne (kamu bakal datang kan)
Untuk memanggil saudara sekandung :
• One-chan : kakak cewe / kakak
• Onii-chan : kakak cowo / abang
• Okaa-san : ibu / mama
• Otou-san : ayah / papa
• Ojii-chan : kakek
• Obaa-chan : nenek
• Oji-chan : paman / om
• Oba-chan : tante / bibi
• ~kun : dek cowo
• ~chan : dek cewe
Untuk memanggil saudara yang tidak sekandung :
• onee-san: kakak cewe ( milik orang lain)
• onii-san: kakak cowo ( milik orang lain)
• okaa-san: ibu ( milik orang lain)
• otou-san: ayah ( milik orang lain)
• ojii-san : kakek ( milik orang lain)
• obaa-san : nenek ( milik orang lain)
• oji-san: paman ( milik orang lain)
• oba-san: tante ( milik orang lain)
• otouto-san : adik cowo ( milik orang lain)
• imouto-san : adik cewe ( milik orang lain)
Macam2 panggilan dalam Nihongo#2
(nama)-sama: peringkat paling tinggi. Dipakai untuk orang yang lebih tua/lebih tinggi derajatnya.
(nama)-dono: setingkat dibawah -sama, tapi juga menandakan rasa hormat.
(nama)-sensei: guru/dokter
(nama)-sempai: senior
(nama)-san: untuk normal, biasanya buat yang baru ketemu/belom akrab
(nama)-chan: untuk anak kecil atau orang yang udah akrab
(nama)-kun: untuk cowo
(nama)-han: normal untuk logat kansai (kalau ga salah)
(nama)-(kosong): untuk memanggil orang yang derajatnya dibawah kita.
Kata ganti orang ;
• watakushi : saya(sangat formal)
• watashi: saya(formal)
• atashi: aku(cewe), kesannya cewe kalem
• boku: aku(cowo)
• ore: gw/aku (gaul)
• bokutachi: kami
• bokura : mereka
• kimi : kamu(biasa)
• anata : kamu (penggunaan yang satu ini harus hati2!)
• omae : kau! (sangat kasar)
• watashitachi = kami
• anatatachi = kalian
• aitsu = dia
• kare = dia cowo
• kanojo = dia cewe
• aitsutachi = mereka
*tambahan smua kata subjek (watashi/ore/boku/kimi/anata dll) ditambahin tachi berarti jamak
contohnya:
• watashitachi = kami
• anatatachi = kalian
*Pemakaaian kata ganti di atas harus lihat situasi dan kondisi. Perhatikan lawan bicara, berkata tuturlah yang baik dan sopan kepada orang yang lebih tua.