anda pengunjung ke-

Selasa, 29 November 2011

kehidupan masyarakat jepang


Ie dan Kazoku dalam masyarakat Jepang.
Ie adalah kelompok terkecil dalam masyarakat tradisional Jepang. Sistem Ie ada sejak tahun 1617 di Jepang yang disebut dengan Ie Seido.  Namun setelah perang dunia ke II tahun 1946 undang-undang tentang sistem Ie dihapuskan, tapi sistem ini masih dianut sampai sekarang oleh masyarakat Jepang. 

Ie di bagi menjadi dua jenis:
·         Chokkei Kazoku:
Sistem keluarga berdasarkan keturunan pria (sistem patrilinial). Yang dapat tinggal di Ie, hanya anak laki-laki pertama beserta istri dan anaknya.
Sistem Chokkei Kazoku dapat dilihat dalam Kouseki (kartu keluarga) dan batu nisan.
·         Dai Kazoku:
Sama seperti Chokkei Kazoku menggunakan sistem patrilinial, namun semua anak laki-laki dapat tinggal di satu Ie. Tetapi warisan (Zaisan) tetap hanya Chounan yang memiliki hak.
Pemikiran Ie berasal dari ajaran konfusianisme Cina yng disebut Jukyou. Jukyou berarti berbakti kepada orang tua dari hidup sampai meninggal dengan cara menjaga kesinambungan ie, dan mengadakan mastsuri untuk nenek moyang, yang dikenal dengan Bon Odori. 

Nama-nama keluarga dalam sistem Ie: Kachou (suami), Sufu (istri), Chounan (anak laki-laki tertua), yome (menantu). Pada Zaman Meiji wanita sering disebut dengan Munorokusha yag berarti orang yang tidak punya kemampuan dalam bidang ekonomi. Walaupun pada zaman itu wanita tersebut kaya dan membawa sebagian hartanya ke pihak laki-laki pada saat menikah, namun harta tersebut bukan hak miliknya lagi melainkan menjadi milik suami.
Jika dalam sebuah Ie, seorang Chounan tidak mau menerima warisan, maka akan diberikan kepada anak laki-laki ke-2, jika tidak ada yang mau diberikan, maka Kachou akan memberikan ke menantunya, memberikan kepada orang yang dipercaya atau mengangkat anak laki-laki. Sistem pengangkatan warisan dalam Ie ada dua macam:
ü      Youshi :
Suatu keluarga yang tidak punya anak laki-laki akan mengangkat atau mengadopsi anak laki-laki dari pihak lain yang tidak memiliki keturunan darah yang sama dan dijadikan menjadi ahli waris.
ü      Mukoyoushi :
Mengangkat menantu sebagai ahli waris tetapi harus mengganti nama keluarganya (myouji) dengan melakukan upacara agama dan harus memiliki persetujuan Kachou.

Sistem warisan bagi masyarakat Jepang ada dua macam:
a  Tandokusozokusei : merupakan sistem pewarisan tunggal, sistem pewarisan hanya anak laki-laki tertua (Chounan) yang berhak.
      Kinbunsozokusei : pewaeisan yang sistem pembagian merata.
 
Kazoku adalah suatu kelompok yang membentuk hubungan saudara yang penting atau keluarga inti seperti: ayah, ibu dan anak.
Kazoku ada dua macam:
·     Honke yaitu keluarga inti.
Bunke yaitu keluarga cabang. Bunke hanya bisa dibuat oleh anak laki-laki.
 
Hubungan Ie dan Kuni


Hubungan antara Tenno dengan Heimin dan Kachou dengan Kodomo disebut Oyakokankei. Sedangkan hubungan antara orang yang melahirkan dengan dilahirkan disebut Oyabunkobunkankei .

Diantara masyarakat Jepang sendiri ada pola hubungan antar msyarakat Jepang:

·    Yokokankei (hubungan horizontal) : hubungan antara dua orang yang mempunyai kedudukan yang sama. Contoh: antara teman, saudara sepupu dll.

·   Tatekankei (hubungan vertikal) : hubungan antara dua orang yang mempunyai kedudukan yang berbeda antara kedudukan atas dengan bawahan. Contoh: orang tua dengan anak, atasan dengan bawahan, senpai dengan kohai dll.


Dalam pemikiran masyarakat Jepang, jika dia menjadi seorang individu, dia akan mementingkan kepentingan Tenno (negara) dari pada Kachou (keluarga). Dasar pemikiran Kuni dan Ie adalah pada kuni ada yang disebut dengan Chuugi (loyalitas) dan pada Ie disebut koukou (berbakti). Jika Chuugi digabung dengan Koukou maka akan disebut  Chuukouiichishisou. Chuukouiichishisou yaitu pada waktu dalam keluarga berbaktilah kepada orang tua, setelah berada di lingkungan berbakti kepada negara khususnya pada tenno. Namun dalam ajaran Chuukouiichishisou ini mempunyai kelemahan, yaitu pada pihak wanita karena wanita diajarkan Sanju no oshie (tiga kepatuhan wanita):

      a. Pada saat tinggal bersama orang tua harus patuh terhadap orang tua, terutama ayah.

      b. Pada waktu menikah harus patuh pada suami.

      c.  Pada saat tua harus patuh kepada anak laki-laki yang menjadi kachou.

Karena timbul ajaran Sanju no oshie ini maka tenno membuat maklumat Kazokukokkashishou yaitu, negara adalah keluarga. Maklumat ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa rela berkorban kepada negara dan keluarga, selai itu untuk menjaga kesinambungan dalam keluarga.

Budaya Malu, Budaya Dosa dan Budaya Kelompok
·       
      Budaya Malu
Budaya malu (haji no bungka) adalah budaya yang lebih mengutamakan penilaian masyarakat pada umumnya. Di Jepang nilai yang paling tinggi bukan takut pada dewa, ketidak mampuan membalas budi mepupakan rasa malu yang paling besar bagi masyarakat Jepang. Arigatai adalah membalas budi atas pemberiaan seseorang, hal ini adalah sesuatu yang sulit dilakukan oleh orang jepang sehingga orang jepang sukar menerim penderitaan seseorang.
·     Budaya Dosa
Budaya dosa (tsumi no bungka) adalah budaya yang keadaanya berbalik dengan  budaya malu. Budaya dosa lebih mementingkan dosa dalam melakukan, sesseorang jika berbuat tidak memikirkan akibat atau malu sekarang. Ttapi lebih memikirkan pertanggung jawaban ke Tuhan nanti saat meninggal.
·     Budaya Berkelompok
Budaya berkelompok adalah budaya yang sering dapat dilihat dalam kehidupan orang-orang Jepang. Budaya ini dimaksudkan bahwa orang-orang yang lebih senang berkelompk yang sudah dikenal dia dari lama, dn sangat sukar untuk berinteraksi dengan orang diluar kelompoknya. Contoh, orang jepang lebih suka berkumpul dan hanya dekat dengan orang-orang yng bertema dia cukup lama dari pada teman sekantornya.
Gender dan Jenis Kelamin
Sebenarnya gender dan jenis kelamin sangatlah berbeda. Tapi kebanyakan orang sering mnyalahh artikan. Gender adalah lebih dalam perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan yang bisa ditukarkan. Sedangkan jenis kelamin lebih pada keadaan fisik antara lakilaki dan perempuan yang tidak bisa ditukarkan keadaannya.
Karena adanya gender maka tumbuh ketidaka adilan gender dalam masyarkat yang disebut:
1. Marjinalisasi peremuan dan gender yaitu mengangap perempuan dalam tingkat kemiskinan ekonomi.
Contoh: warisan
2. Gender dan Subordinasi yaitu anggapan perempuan rasinal dan irasional sehingga peremuan tidak dapat dianggap memipin.
Contoh: dalam pendidikan lebih mengutamakn pihak laki-laki.
3. Gender dan Seterotipe yaitu pelebelan dan penanadaan terhadap suatu kelompok tertentu.
Contoh: kasus pemrkosaan.
4.   Gender dan Kekerasan yaitu, serangan terhadap fisik dan pisikis seseoarang.
Contoh: kekerasan dalam rumah tangga.
5.   Gender dan Beban kerja yaitu, perbedaan kerja antara perempuan dan laki-laki.
Contoh: mnager lebih banyak diambil alih oleh laki-laki.


Sistem Jaminan Sosial 

Yang termasuk dalam sistem jaminan sosial di Jepang adalah:
1.    Asuransi Sosial (shakaihoken)
a)   Asuransi kesehatan (iryouhoken) ; asuransi ini tidak didapatkan oleh homeless dan furita(gelandanagn dan pekerja tidak tetap).
b)  Asuransi untuk orang yang kehilangan pekerjaan (koyohoken) : orang yang tidak punya pekerjaan disebut shitsugyou, biasanya batas penerimaan asuransi ini kurang lebih 6 bulan.
c)   Asuransi kecelakaan untuk pekerja (rousaihoken).
d)  Uang pensiun (nenkin):
·   Kokuminnenkin : uang pensiun publik yang wajib diikuti bagi masyarakat Jepang. Pembayaran asuransi ini dimulai pada umur 20 tahun sampai 60 tahun. Tetapi penerimaaan uang pensiun baru saat bermur 65 tahun sampai meninggal.
·  Kouseinenkin : asuransi yang wajib diikuti oleh pegawai tetap perusahaan swasta Jepang, pembayaran uang asuransi ini dari gaji yang dipotong  dan dbayarkan ke badan asuransi sosial (shakaihoukencho).
·   Kyousainenken : Dana pensin mandiri. Asuransi ini diberikan kepada pensiunan pegawa negri atau swasta yang berasal dari iuran anggota koperasi/mandiri. Daa asuransi dikelola kantor pemerintah, managemen perusahaan swasta koperasi/organisasi.
2.    Dana bantuan bagi orang miskin (koutekifujo)
Bantuan minimal untuk orang yang tidak mampu sebesar biaya hidup minima di Jepang. Dana bantua ini lagsung diberikan oleh pemerintah.
3.    Dana Kesejahteraan Sosial
Dana kesejahteraan sosial ini diberikan kepada:
a)     Orang cacat ( karada no fujiyuuna hito).
b)     Orang tua tunggal (ibu) (koushuuesei)
c)      Lanjut usia (roujin)
4.    Dana peningkatan kesehatan masyarakat (koushuuesei)
a)     Vaksinasi untuk penyakit menular.
b)     Pemeliharaan lingkungan.
c)  Program ronsen gratis satu tahun bagi para pelajar. Test kesehatan disebut kenkosendan.
Service untuk masyarakat umum
Toshokan : kashidashi kaato (kartu peminjam buku), Puuru, Taiikukan, Kenkoshinkan : kenkoujou (puskesmas), Komyuniti santaa.
Yang bisa menikmati 5 fasiltas ini adalah: penduduk daerah tersebut, penduduk dari daerah tetangga, dan orang ang sekolah dan bekerja di daerah tersebut.

4 komentar:

Cari Blog Ini