Ie dan Kazoku
dalam masyarakat Jepang.
Ie adalah
kelompok terkecil dalam masyarakat
tradisional Jepang. Sistem Ie ada sejak tahun 1617 di Jepang yang disebut
dengan Ie Seido. Namun setelah perang dunia ke II tahun 1946
undang-undang tentang sistem Ie dihapuskan, tapi sistem ini masih dianut sampai
sekarang oleh masyarakat Jepang.
Ie di bagi menjadi dua jenis:
Ie di bagi menjadi dua jenis:
·
Chokkei
Kazoku:
Sistem keluarga berdasarkan keturunan pria
(sistem patrilinial). Yang dapat tinggal di Ie, hanya anak laki-laki pertama
beserta istri dan anaknya.
Sistem Chokkei Kazoku dapat dilihat dalam Kouseki (kartu
keluarga) dan batu nisan.
·
Dai
Kazoku:
Sama seperti Chokkei Kazoku menggunakan sistem
patrilinial, namun semua anak laki-laki dapat tinggal di satu Ie. Tetapi
warisan (Zaisan)
tetap hanya Chounan yang memiliki hak.
Pemikiran
Ie berasal dari ajaran konfusianisme Cina yng disebut Jukyou.
Jukyou berarti berbakti kepada orang tua
dari hidup sampai meninggal dengan cara menjaga kesinambungan ie, dan
mengadakan mastsuri untuk nenek moyang, yang dikenal dengan Bon Odori.
Nama-nama keluarga dalam sistem Ie: Kachou (suami), Sufu (istri), Chounan (anak laki-laki tertua), yome (menantu). Pada Zaman Meiji wanita sering disebut dengan Munorokusha yag berarti orang yang tidak punya kemampuan dalam bidang ekonomi. Walaupun pada zaman itu wanita tersebut kaya dan membawa sebagian hartanya ke pihak laki-laki pada saat menikah, namun harta tersebut bukan hak miliknya lagi melainkan menjadi milik suami.
Nama-nama keluarga dalam sistem Ie: Kachou (suami), Sufu (istri), Chounan (anak laki-laki tertua), yome (menantu). Pada Zaman Meiji wanita sering disebut dengan Munorokusha yag berarti orang yang tidak punya kemampuan dalam bidang ekonomi. Walaupun pada zaman itu wanita tersebut kaya dan membawa sebagian hartanya ke pihak laki-laki pada saat menikah, namun harta tersebut bukan hak miliknya lagi melainkan menjadi milik suami.
Jika
dalam sebuah Ie, seorang Chounan tidak mau menerima warisan, maka akan
diberikan kepada anak laki-laki ke-2, jika tidak ada yang mau diberikan, maka
Kachou akan memberikan ke menantunya, memberikan kepada orang yang dipercaya
atau mengangkat anak laki-laki. Sistem pengangkatan warisan dalam Ie ada dua
macam:
ü Youshi :
Suatu keluarga yang tidak punya anak laki-laki
akan mengangkat atau mengadopsi anak laki-laki dari pihak lain yang tidak
memiliki keturunan darah yang sama dan dijadikan menjadi ahli waris.
ü Mukoyoushi :
Mengangkat menantu sebagai ahli waris tetapi
harus mengganti nama keluarganya (myouji) dengan melakukan upacara agama dan
harus memiliki persetujuan Kachou.
Sistem
warisan bagi masyarakat Jepang ada dua macam:
a Tandokusozokusei : merupakan sistem pewarisan tunggal, sistem
pewarisan hanya anak laki-laki tertua (Chounan) yang berhak.
Kinbunsozokusei :
pewaeisan yang sistem pembagian merata.
Kazoku adalah suatu kelompok yang membentuk hubungan saudara
yang penting atau keluarga inti seperti: ayah, ibu dan anak.
Kazoku
ada dua macam:
· Honke yaitu keluarga inti.
Bunke yaitu keluarga cabang. Bunke hanya bisa dibuat oleh
anak laki-laki.
Hubungan Ie dan
Kuni
Hubungan antara Tenno dengan Heimin dan Kachou
dengan Kodomo disebut Oyakokankei. Sedangkan hubungan antara orang yang
melahirkan dengan dilahirkan disebut Oyabunkobunkankei .
Diantara masyarakat Jepang sendiri
ada pola hubungan antar msyarakat Jepang:
· Yokokankei (hubungan horizontal) : hubungan antara dua
orang yang mempunyai kedudukan yang sama. Contoh: antara teman, saudara sepupu
dll.
· Tatekankei (hubungan vertikal) : hubungan antara dua
orang yang mempunyai kedudukan yang berbeda antara kedudukan atas dengan
bawahan. Contoh: orang tua dengan anak, atasan dengan bawahan, senpai dengan
kohai dll.
Dalam pemikiran masyarakat Jepang, jika dia
menjadi seorang individu, dia akan mementingkan kepentingan Tenno (negara) dari
pada Kachou (keluarga). Dasar pemikiran Kuni dan Ie adalah
pada kuni ada yang disebut dengan Chuugi (loyalitas) dan pada Ie disebut koukou
(berbakti). Jika Chuugi digabung dengan
Koukou maka akan disebut Chuukouiichishisou.
Chuukouiichishisou yaitu pada waktu dalam
keluarga berbaktilah kepada orang tua, setelah berada di lingkungan berbakti
kepada negara khususnya pada tenno. Namun dalam ajaran Chuukouiichishisou
ini mempunyai kelemahan, yaitu pada pihak wanita karena wanita diajarkan Sanju no oshie
(tiga kepatuhan wanita):
a. Pada saat tinggal bersama orang tua harus
patuh terhadap orang tua, terutama ayah.
b. Pada waktu menikah harus patuh pada suami.
c. Pada saat tua harus patuh kepada anak
laki-laki yang menjadi kachou.
Karena timbul ajaran Sanju no oshie
ini maka tenno membuat maklumat Kazokukokkashishou yaitu, negara adalah keluarga. Maklumat ini bertujuan untuk menumbuhkan
rasa rela berkorban kepada negara dan keluarga, selai itu untuk menjaga
kesinambungan dalam keluarga.
Budaya Malu, Budaya Dosa dan Budaya Kelompok
·
Budaya Malu
Budaya Malu
Budaya malu (haji no bungka) adalah budaya
yang lebih mengutamakan penilaian masyarakat pada umumnya. Di Jepang nilai yang
paling tinggi bukan takut pada dewa, ketidak mampuan membalas budi mepupakan rasa malu yang paling besar bagi masyarakat
Jepang. Arigatai adalah membalas
budi atas pemberiaan seseorang, hal ini adalah sesuatu yang sulit dilakukan
oleh orang jepang sehingga orang jepang sukar menerim penderitaan seseorang.
· Budaya Dosa
Budaya dosa (tsumi no bungka) adalah budaya
yang keadaanya berbalik dengan budaya
malu. Budaya dosa lebih mementingkan dosa dalam melakukan, sesseorang jika
berbuat tidak memikirkan akibat atau malu sekarang. Ttapi lebih memikirkan
pertanggung jawaban ke Tuhan nanti saat meninggal.
· Budaya Berkelompok
Budaya berkelompok adalah budaya yang sering
dapat dilihat dalam kehidupan orang-orang Jepang. Budaya ini dimaksudkan bahwa
orang-orang yang lebih senang berkelompk yang sudah dikenal dia dari lama, dn
sangat sukar untuk berinteraksi dengan orang diluar kelompoknya. Contoh, orang
jepang lebih suka berkumpul dan hanya dekat dengan orang-orang yng bertema dia
cukup lama dari pada teman sekantornya.
Gender
dan Jenis Kelamin
Sebenarnya gender dan jenis kelamin sangatlah
berbeda. Tapi kebanyakan orang sering mnyalahh artikan.
Gender adalah lebih dalam perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan
yang bisa ditukarkan. Sedangkan jenis kelamin
lebih pada keadaan fisik antara lakilaki dan perempuan yang tidak bisa ditukarkan
keadaannya.
Karena adanya gender maka tumbuh ketidaka
adilan gender dalam masyarkat yang disebut:
1.
Marjinalisasi peremuan dan gender yaitu mengangap perempuan dalam tingkat
kemiskinan ekonomi.
Contoh: warisan
2. Gender dan Subordinasi yaitu anggapan perempuan rasinal dan
irasional sehingga peremuan tidak dapat dianggap memipin.
Contoh: dalam pendidikan lebih mengutamakn
pihak laki-laki.
3. Gender dan Seterotipe yaitu pelebelan dan penanadaan terhadap suatu
kelompok tertentu.
Contoh: kasus pemrkosaan.
4.
Gender dan Kekerasan yaitu, serangan terhadap fisik dan pisikis
seseoarang.
Contoh: kekerasan dalam rumah tangga.
5. Gender dan Beban kerja yaitu, perbedaan kerja antara perempuan dan
laki-laki.
Contoh: mnager lebih banyak diambil
alih oleh laki-laki.
Sistem Jaminan Sosial
Yang termasuk dalam sistem jaminan
sosial di Jepang adalah:
1.
Asuransi Sosial (shakaihoken)
a) Asuransi kesehatan (iryouhoken) ; asuransi ini tidak didapatkan oleh
homeless dan furita(gelandanagn dan pekerja tidak tetap).
b) Asuransi untuk orang yang kehilangan
pekerjaan (koyohoken) : orang yang tidak
punya pekerjaan disebut shitsugyou, biasanya batas penerimaan asuransi ini kurang
lebih 6 bulan.
c) Asuransi kecelakaan untuk pekerja (rousaihoken).
d) Uang pensiun (nenkin):
· Kokuminnenkin :
uang pensiun publik yang wajib diikuti bagi masyarakat Jepang. Pembayaran
asuransi ini dimulai pada umur 20 tahun sampai 60 tahun. Tetapi penerimaaan
uang pensiun baru saat bermur 65 tahun sampai meninggal.
· Kouseinenkin :
asuransi yang wajib diikuti oleh pegawai tetap perusahaan swasta Jepang,
pembayaran uang asuransi ini dari gaji yang dipotong dan dbayarkan ke badan asuransi sosial (shakaihoukencho).
·
Kyousainenken : Dana
pensin mandiri. Asuransi ini diberikan kepada pensiunan pegawa negri atau
swasta yang berasal dari iuran anggota koperasi/mandiri. Daa asuransi dikelola
kantor pemerintah, managemen perusahaan swasta koperasi/organisasi.
2.
Dana bantuan bagi orang miskin (koutekifujo)
Bantuan minimal untuk orang yang tidak mampu sebesar biaya hidup
minima di Jepang. Dana bantua ini lagsung diberikan oleh pemerintah.
3.
Dana Kesejahteraan Sosial
Dana kesejahteraan sosial ini diberikan kepada:
a)
Orang
cacat ( karada no fujiyuuna hito).
b)
Orang
tua tunggal (ibu) (koushuuesei)
c)
Lanjut
usia (roujin)
4.
Dana peningkatan kesehatan masyarakat (koushuuesei)
a)
Vaksinasi
untuk penyakit menular.
b)
Pemeliharaan
lingkungan.
c) Program
ronsen gratis satu tahun bagi para pelajar. Test kesehatan disebut kenkosendan.
Service untuk masyarakat umum
Toshokan : kashidashi
kaato (kartu peminjam buku), Puuru,
Taiikukan, Kenkoshinkan : kenkoujou (puskesmas), Komyuniti santaa.
Yang bisa menikmati 5 fasiltas ini
adalah: penduduk daerah tersebut, penduduk dari daerah tetangga, dan orang ang
sekolah dan bekerja di daerah tersebut.
Trima kasih atas Blognya, salam dr sy.
BalasHapusSama sama bagus artikelnya
Hapuskunjungi FB sy, yahya moo
BalasHapusBagus
BalasHapus