Pantang untuk meminta uang
Satu hal yang paling
menarik menurut saya tentang kehidupan gelandangan di Jepang adalah
"pantangan" bagi mereka untuk meminta uang. Jadi secara umum bisa
saya katakan negera mereka relatif bersih dari pengemis atau peminta minta.
Tentu saja istilah pantangaan yang saya pakai lebih banyak karena faktor keterpaksaan
belaka. Hali ini sepertinya berkaitan dengan budaya orang jepang yang
menganggap uang harus didapat dengan satu cara yaitu bekerja. Budaya mereka
umumnya tidak mengenal kata "memberi karena kasihan". Tentu saja,
menjadi meminta uang adalah sah sah saja semasih dilakukan tidak dengan memaksa
atau menganggu privasi seseorang, namun masalahnya siapakan yang mau memberi ?
Jadi mau tidak mau, betapun miskinnya, untuk bisa hidup merekapun terpaksa
harus bekerja.
Pekerjaan yang paling
banyak dilakukan adalah mengumpulkan kardus dan kaleng aluminium bekas. Cukup
beruntung karena hampir setengah dari minuman ringan yang dijual di negara
tersebut adalah berbahan aluminium sehingga bekas kalengnya cukup laku untuk
dikumpulkan dan dijula. Selain tempat keranjang sampah, mesin penjual minuman
atau vending macine merupakan tempat yang seakan wajib mereka kunjungi kadang
sejumlah uang kecil bisa didapatkan di sekitarnya. Uang kembalian sering
tertinggal atau lupa diambil pembeli atau uang logam terjatuh dan menggelinding
di bawah kotak mesin. Pembeli biasa malas untuk jongkok atau mengorek ngorek
untuk mengambilnya, jadi tampaknya ini adalah rejeki para gelandangan. Bagi
mereka yang sudah sangat miskin atau terlalu lemah untuk mendorong gerobak
kardus biasanya bertahan hidup dari makanan sisa yang didapat di keranjang
sampah. Tempat di pembuangan di sekitar rumah makan adalah tempat yang paling
disukai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar