anda pengunjung ke-

Sabtu, 10 Desember 2011

Glandangan di jepang

Pantang untuk meminta uang



Satu hal yang paling menarik menurut saya tentang kehidupan gelandangan di Jepang adalah "pantangan" bagi mereka untuk meminta uang. Jadi secara umum bisa saya katakan negera mereka relatif bersih dari pengemis atau peminta minta. Tentu saja istilah pantangaan yang saya pakai lebih banyak karena faktor keterpaksaan belaka. Hali ini sepertinya berkaitan dengan budaya orang jepang yang menganggap uang harus didapat dengan satu cara yaitu bekerja. Budaya mereka umumnya tidak mengenal kata "memberi karena kasihan". Tentu saja, menjadi meminta uang adalah sah sah saja semasih dilakukan tidak dengan memaksa atau menganggu privasi seseorang, namun masalahnya siapakan yang mau memberi ? Jadi mau tidak mau, betapun miskinnya, untuk bisa hidup merekapun terpaksa harus bekerja. 

Pekerjaan yang paling banyak dilakukan adalah mengumpulkan kardus dan kaleng aluminium bekas. Cukup beruntung karena hampir setengah dari minuman ringan yang dijual di negara tersebut adalah berbahan aluminium sehingga bekas kalengnya cukup laku untuk dikumpulkan dan dijula. Selain tempat keranjang sampah, mesin penjual minuman atau vending macine merupakan tempat yang seakan wajib mereka kunjungi kadang sejumlah uang kecil bisa didapatkan di sekitarnya. Uang kembalian sering tertinggal atau lupa diambil pembeli atau uang logam terjatuh dan menggelinding di bawah kotak mesin. Pembeli biasa malas untuk jongkok atau mengorek ngorek untuk mengambilnya, jadi tampaknya ini adalah rejeki para gelandangan. Bagi mereka yang sudah sangat miskin atau terlalu lemah untuk mendorong gerobak kardus biasanya bertahan hidup dari makanan sisa yang didapat di keranjang sampah. Tempat di pembuangan di sekitar rumah makan adalah tempat yang paling disukai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini